Jumat, 19 Februari 2021

BUSINESS PLAN SEBAGAI LANGKAH AWAL MEMULAI USAHA (BAGIAN 2 - Tamat)

 Apakah Ada Standar dalam Pembuatan Business Plan? 

Sebuah perencanaan usaha/bisnis, normalnya mengandung serangkaian elemenelemen standar. Format dan bentuk perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team manajemennya dan analisis finansial/keuangannya. Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga tergantung atau dipengaruhi oleh situasi yang spesifik. Sebagai contoh deskripsi dari team manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian juga tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau kreditor. Akan tetapi jika pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan penjelasan secara detail karena semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah sudahkah perencanaan yang kita buat matching dengan tujuan perusahaan. 

Apa yang Paling Penting dalam Sebuah Perencanaan? Secara umum garis besar isi perencanaan usaha yang dibuat seorang wirausaha, berusaha merinci profit, neraca perusahaan, dan proyeksi aliran khas. Sedangkan mengenai kedalaman dan rincian perencanaan usaha sangat tergantung pada luas tidaknya usaha. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan usaha paling tidak kita harus adalah memikirkan, menimbang-nimbang, memutuskan, dan menentukan halhal berikut ini: 

1. Apa yang akan dikerjakan di dalam usaha? 

2. Kapan pekerjaan usaha itu akan dilaksanakan?

 3. Bagaimana cara mengerjakan pekerjaan usaha? 

4. Siapa saja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan usaha? 

5. Di mana pekerjaan usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan? Sebenarnya berbicara yang paling penting dalam sebuah perencanaan sangat tergantung kasusnya. 

Namun secara umum biasanya dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah 

(1) Analisis Cash Flownya misalnya bisa untuk prediksi profit; 

(2) Detail Pelaksanaan untuk prediksi apa-apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari sebuah perencanaan adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami peningkatan.

Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut: 

1. Ringkasan (Executive Summary) 

Berisi gambaran singkat kira-kira 1 sampai 2 halaman, mencakup Latar belakang proyek, penggagas proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan proyek sampai dengan kelayakan proyek secara finansial, kelayakan proyek secara umum. 

2. Deskripsi Perusahaan (Company Description) 

Berisi gambaran singkat profil perusahaan yang akan menjalankan proyek, misalnya Aspek hukum/legal dari bentuk badan usahanya apa? Sejarah/historis Perusahaan, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kepemilikan dalam perusahaan dan lainnya.

3. Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan 

Berisi gambaran barang/jasa apa yang akan diproduksi atau dipasarkan, alasan barang/jasa tersebut diproduksi dan manfaat/benefit yang dapat diperoleh konsumen/customer atas barang/jasa tersebut. 

4. Analisis Aspek Pasar 

 Berisi gambaran tentang: 

a. Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang bisnis antara lain: (1) Apa yang bisa kita buat?, (2) Pasar membutuhkan Apa?, (3) Perlunya Menciptakan Kebutuhan Konsumen (Paradigma terbaru agar bisnis kita bisa eksis kita harus bisa menciptakan pasar)?, (4) Melihat masih adakah Peluang?, (5) Layakkah Peluang itu kita garap? 

b. Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari pasar yang akan kita hadapi, pembicaranya antara lain: (1) Pasarnya sudah pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas dasar pesanan, maka kita tidak perlu memikirkan barang yang kita buat laku atau tidak laku?; (2) Pasarnya ditentukan oleh Pembeli/Buyer Market (jika pasar dikuasai oleh pembeli maka posisi kita sebagai produsen akan lebih berat karena kita harus bersaing ketat berebut konsumen). 

c. Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu dibahas antara lain: Pasar yang hendak dikuasai/Target Pasar berapa?, Posisi dalam Pasar/Positioning apakah sebagai Leader (pemimpin pasar), Follower (pengikut) atau Nicher (pengisi ceruk/relung pasar)? 

d. Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing effort bagaimana? Jika kita sudah mempunyai target pasar, maka agar target bisa tercapai harus didukung oleh usaha-usaha pemasarannya. Salah satu bentuk usaha pemasaran bisa menggunakan Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi 4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Di sisi lain masalah Siklus Kehidupan Produknya/Product Life Cycles (suatu produk akan mengalami tahap-tahap sebagai berikut: perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline) juga harus diperhatikan.

5. Analisis Aspek Teknik/Produksi 

Berisi gambaran tentang: a. Lokasi (Dekat konsumen atau dekat bahan baku?) b. Layout (Layout Garis jika pengelompokan mesin atau peralatan menggunakan urutan proses produksi atau Layout Fungsi jika pengelompokan mesin atau peralatan atas dasar fungsi-fungsi yang sama dijadikan satu?) c. Luas atau Skala Produksi (bisa menggunakan pertimbangan Keuntungan Maksimum atau Biaya Rata-rata Terendah?) d. Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai (Padat Teknologi atau Padat Karya/Tenaga?). 

6. Analisis Aspek Manajemen 

Berisi gambaran tentang: a. Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian Berapa Lama waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan proyek sampai proyek siap beroperasi? Dan yang kedua harus bisa menjawab berapa biaya yang dibutuhkan untuk proyek tersebut? b. Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi kajian apa Bentuk Badan Hukum Organisasi Pengelolanya? Apakah mau berbentuk Perusahaan Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya? Bagaimana Struktur Organisasinya?; Jumlah Karyawan Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan untuk Jabatan Kunci?; Proses Rekruitmentnya?; Jenjang Karir dan lainnya? 

 7. Analisis Aspek Finansial/Keuangan 

 Berisi gambaran tentang:   

a. Kebutuhan Dana (Menghitung total kebutuhan akan dana yaitu berapa jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai rencana bisnis, kebutuhan ini bisa diuraikan untuk (1) Membiayai Aktiva Tetap dan (2) Modal Kerja). Pada Neraca dapat dilihat di sisi Aktiva. 

b. Sumber Dana (Sumber dana untuk membiayai rencana bisnis bisa diperoleh (1) Hutang, dapat berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang; (2) Modal Sendiri/Equity). Pada Neraca dapat dilihat dari sisi Pasiva c. Menghitung Aliran Kas/Cash Flow dari Rencana Bisnis, aliran kas dapat dikelompokkan menjadi: 

(1) Pengelompokan pertama untuk cash flow terdiri atas Cash Out Flow/COF = Aliran kas keluar, diberi tanda negatif dan Cash In Flow/CIF = Aliran kas masuk, diberi tanda positif. 

(2) Pengelompokan kedua, aliran kas atau cash flow dibagi 3, yaitu: 

(a) Initial Cash Flow = Aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek diberi tanda Negatif karena berupa dana keluar; 

(b) Operational Cash Flow = Aliran dana ketika proyek beroperasi/berjalan, ketika proyek berjalan ada dana keluar sebagai biaya-biaya operasional tetapi juga sudah ada pendapatan operasional. Untuk sebuah proyek komersial aliran kas operasional biasanya bertanda Positif karena pendapatan operasional idealnya harus lebih besar dari biaya operasional; 

(c) Terminal Cash Flow = Aliran kas di akhir proyek, di akhir proyek akan ada 2 (dua) aliran kas yaitu berupa Pengembalian Modal Kerja dan Nilai Residu/Nilai Sisa, keduanya selalu berupa aliran kas masuk jadi aliran kas di akhir proyek bertanda Positif. d. Menilai Kelayakan Bisnis/Proyek dari sisi Keuangan. Ada 5 (lima) metode penilaian, yaitu Pay Back Period/PP, Average Rate of Return/ARR; Profitabilitas Indeks/PI; Internal rate of Return/IRR dan Net Present Value/NPV. Dari 5 (lima) metode di atas yang paling sering digunakan hanya 3 (tiga) metode yaitu: 

(1) PP intinya seberapa cepat dana yang diinvestasikan bisa kembali, tentunya semakin cepat kembali semakin baik; 

(2) IRR mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas keluar (Present Value Cash Out Flow = PV COF) dengan nilai sekarang dari aliran kas masuk (Present Value Cash In Flow = PV CIF); hasil IRR ini dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman bank/ri, jika IRR > ri; maka proyek layak; 

(3) NPV yaitu mencari nilai bersih sekarang, dapat dicari NPV = PV CIF – PV COF; jika nilai NPV positif maka proyek layak, sebaliknya jika negatif proyek tidak layak.

Tujuh komponen utama dalam suatu perencanaan bisnis minimal harus ada sebagaimana diuraikan di depan. Namun jika yang kita kerjakan suatu rencana bisnis/proyek yang nilai besar tentunya masih diperlukan tinjauan aspek-aspek lain, seperti aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial budaya dan aspek dampak terhadap lingkungan. 

Siapa saja yang Membutuhkan Perencanaan Bisnis? 

Kita membutuhkan sebuah perencanaan bisnis jika kita akan menjalankan suatu bisnis. Sebuah perencanaan bisnis adalah ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis, sehingga tanpa perencanaan bisnis maka perjalanan bisnis kita ibarat orang yang berjalan dalam kegelapan. Dengan sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan cash flow. Di sisi lain, kita juga membutuhkan perencanaan bisnis untuk dapat dikomunikasikan kepada semua pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal/luar perusahaan, komunikasi ini dibutuhkan misalnya kita ingin: 

1. mencari pinjaman dana ke bank 

2. mencari investor 

3. mengkomunikasikan dengan pihak manajemen 

4. pihak-pihak lain 

Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang Baik? 

1. Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan yang baik indikatornya antara lain: 

a. Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan) 

b. Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya. 

c. Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya. 

d. Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya. 

2. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti: 

a. Mendefinisikan dan menetapkan tujuan 

b. Menciptakan laporan bisnis secara reguler 

c. Mendefinisikan bisnis-bisnis baru 

d. Mensupport aplikasi pinjaman 

e. Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner 

f. Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal 

g. Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi 


Kesimpulan 

Dalam dunia praktek sehari-hari, ternyata banyak kendala yang ditemui baik dalam membuat business plan maupun implementasinya. Kendala yang sering ditemui dalam membuat business plan adalah sulitnya menemukan ide-ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang menguntungkan. Kendala lahirnya ide-ide kreatif yang punyai nilai ekonomis ini banyak terjadi karena kita sendiri sering kali kurang menyadari bahwa ide adalah hasil proses alam bawah sadar sehingga ide tidak akan hadir berkali-kali. Di sisi lain kita juga sering kurang peka terhadap lingkungan sekitar dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, padahal ide-ide kreatif, inovatif dan bernilai ekonomis justru sering lahir dari kepekaan kita terhadap lingkungan dan kemampuan kita merubah tantangan menjadi peluang. Setelah kita mampu membuat business plan-pun seringkali tidak bisa diimplementasikan, alasan utama adalah kendala modal. 

Kadangkala modal tidak menjadi masalah tetapi keberanian untuk memulai yang belum ada atau nyaris tidak ada. Banyak faktor yang menyebabkan semua ini terjadi, ada faktor di luar ekonomi, misalnya kultur di Indonesia yang masih menganggap profesi wirausaha sebagai profesi kurang terhormat, sehingga banyak orang tua yang lebih menginginkan anakanaknya berprofesi sebagai PNS, ABRI atau Pegawai Swasta. Faktor lain adanya anggapan bahwa berwirausaha selalu faktor modal yang utama, padahal banyak bukti pengusaha/entrepreneur sukses justru memulai usaha dari nol alias tanpa modal. Banyak entrepreneur sukses menganggap dalam memulai bisnis modal utamanya adalah ide-ide cemerlang, relasi ataupun impian-impian yang tinggi yang kadang menurut orang lain tidak masuk akal, tapi dengan sedikit kecerdikan dan keberanian mengambil risiko (ciri seorang entrepreneur) mampu melahirkan pengusahapengusaha yang handal dan sukses. 

Harapan dari artikel diatas adalah mudah-mudah setelah membaca tulisan ini pembaca akan tertarik untuk menuangkan ide cemerlangnya menjadi sebuah rencana usaha/business plan yang layak diimplementasikan, profitable dan berprospek cerah, sehingga hasil akhirnya akan mampu melahirkan wirausahawan yang berhasil. 

(diambil dari berbagai sumber)


BUSINESS PLAN SEBAGAI LANGKAH AWAL MEMULAI USAHA (Bagian 1)

 Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai ekonomi/komersial tinggi ke dalam sebuah Business Plan atau perencanaan bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Lebih-lebih jika ditindaklanjuti dengan menuangkan ide-ide tersebut dalam tulisan sehingga dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain. 

Perencanaan bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan permasalahan dan peluang yang ada. Secara garis besar isi suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya. Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Dengan sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan cash flow. Sementara dengan perencanaan bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita semakin tinggi. Perencanaan bisnis yang baik sendiri adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan bisnis yang baik indikatornya antara lain: Sederhana (mengandung kemudahan dan kepraktisan) untuk dilaksanakan; Spesifik (konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya); Realistik (realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya) dan Komplit atau lengkap semua elemennya.

Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan. 

Artikel ini mencoba mengupas tentang business plan, dengan harapan dapat digunakan sebagai pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan sekaligus menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula muda sendiri dan sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya. Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan berjangka panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang, juga sangat berguna apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk merealisasi impian kita agar jadi kenyataan. 

Pengertian Business Plan Data penelitian mengungkapkan, dari 100 orang pendiri perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi, terungkap bahwa para wirausaha sedikit sekali yang melakukan perencanaan usaha (business plan) pada tingkat awal. Bahkan 41% dari mereka tidak mempunyai rencana usaha, 26% hanya memiliki perencanaan seadanya, 5% hanya membuat proyeksi keuangan, dan 28% membuat perencanaan usaha secara jelas. Cerita lain, ketika seorang direksi bank yang ingin membuat usaha, dihitunghitung terus berbagai kalkulasi mengenai usaha yang akan dilakukannya eh ternyata hasil hitungannya selalu tidak positif. Akhirnya dia tidak berani buka usaha. Purdi Candra menyatakan jika mau memulai usaha "Jangan dihitung terus!" Usaha itu dibuka, baru dihitung. Ini street smart (cerdas jalanan atau cerdas dalam praktek). Kalau dihitung baru dibuka, maka tidak akan buka-buka usaha. Makanya, yang membuat orang takut itu bukan sisi gelap, tapi justru sisi terang. Karena kita mampu menghitung atau tahu hitung-hitungannya, tahu risikonya besar, jadi takut memulai usaha. Kalau gelap, tidak tahu apa-apa, usaha itu tidak takut. Dihitung atau tidak dihitung itu sama saja kok. Dari dua cerita di atas bukan berarti perencanaan usaha tidak perlu dibuat dan bukan pula perencanaan usaha menjadi tidak penting. Perencanaan usaha tetap perlu dibuat walau sangat sederhana dan perencanaan usaha juga tetap penting karena bisa untuk memperkirakan prospek, keuntungan maupun risiko usaha/bisnis tersebut. 


Dan sebaiknya perencanaan usahapun harus dibuat secara tertulis dan resmi, karena merupakan alat untuk memegang kendali dan menjaga agar usaha perusahaan tidak menyimpang. Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan. Pengertian lain Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan) adalah rencanarencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahanpermasalahan dan peluang yang ada. Kadang-kadang banyak orang berpikir bahwa perencanaan bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau sebuah proposal untuk mencari pinjaman dana ke pihak perbankan atau bagaimana mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan bisnis juga penting untuk suatu bisnis yang sedang berjalan. Bisnis membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas. 

Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil pemikiran, dimana isi dari perencanaan harus mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan/bisnis. Adapun hal-hal apa yang harus ada dalam perencanaan usaha, secara sederhana dalam suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya. 

Prinsip Business Plan Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut: a. Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak. b. Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis. c. Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha. d. Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien. 

Manfaat Business Plan Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya: a. Membimbing jalannya kegiatan usaha. b. Mengamankan kelangsungan hidup usaha. c. Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha. d. Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan usahanya. e. Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha. f. Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha. g. Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha. h. Memperbesar peluang untuk mencapai laba. i. Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank j. Sebagai pedoman di dalam pengawasan. 

Kegiatan Business Plan Perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Jadi, perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang mengembangkan dan menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal untuk memulai suatu usaha. 

Di sini seorang wirausaha diharapkan mampu menggarap perencanaan usaha jangka pendek dan dapat merumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya: a. Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha. b. Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha. c. Membuat program kerja dan perhitungan usaha. d. Menentukan prosedur kerja di dalam usaha. e. Menentukan rencana anggaran usaha. f. Membuat kebijaksanaan usaha.

...bersambung


Senin, 15 Februari 2021

TIPS JADI ORANG SUKSES DARI A SAMPAI Z

 Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja.

Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.

Yuk kita lihat apa maksudnya :

A : Accept. Terimalah diri Anda sebagaimana adanya.

B : Believe. Percayalah terhadap kemampuan Anda untuk meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

C : Care. Pedulilah pada kemampuan Anda meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

D : Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn. Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang lebih baik

F : Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go. Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan Anda mencapai tujuan.

J : Jealously. Rasa iri dapat membuat Anda tidak menghargai kelebihan Anda sendiri.

K : Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind. Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never. Jangan terlibat skAndal seks, obat terlarang, dan alkohol.

O : Observe. Amatilah segala hal di sekeliling Anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat Anda terus berusaha.

Q : Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect. Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan Anda.

U : Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan Anda.

V : Value. Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang lebih baik tiap saat.

W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula

MENYUSUN RENCANA BISNIS YANG BAIK

 Rencana bisnis yang baik, harus dapat menjelaskan 4 (empat) bagian penting berikut:

A.

Gambaran usaha (description of the business)

B.

Pemasaran (marketing plan)

C.

Keuangan (financial management plan)

D.

Manajemen (management plan)

Agar lebih meyakinkan, akan lebih baik bila rencana bisnis dilengkapi dengan executive summary, dokumen pendukung dan proyeksi keuangan.

A. Gambaran Usaha

Gambaran usaha harus dapat menjawab pertanyaan :

1. Usaha apa yang akan dilakukan?

2. Siapa yang akan mengelolanya?

3. Kapan, dimana dan bagaimana usaha itu dijalankan?

4. Apa yang membuat usaha itu unik dibandingkan pesaing?

Pada umumnya, gambaran usaha terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

Gambaran umum usaha

a. Legalitas : bentuk usaha serta ijin-ijin yang dimiliki

b. Tipe usaha : perdagangan, perindustrian, jasa

c. Usaha baru, pengambil-alihan, pengembangan, atau waralaba (franchise)

d. Prospek dan kemungkinan pengembangannya

e. Kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya

f. Latar belakang pemilik dan pengelola

Produk atau jasa yang ditawarkan

a. Jenis produk atau jasa yang dihasilkan

b. Keunggulan produk atau jasa tersebut

c. Masukan dari pelanggan dan calon pelanggan

d. Antisipasi terhadap kemungkinan persaiangan produk atau jasa

Lokasi usaha, dan mengapa lokasi tersebut dipilih

a. Persyaratan lokasi

b. Ruang atau lingkungan yang diperlukan

c. Akses ke lokasi

B. Rencana Pemasaran

Pemasaran memainkan peranan penting bagi kesuksesan usaha. Kunci utamanya, kita harus memahami kebutuhan atau keinginan pasar (pelanggan).

Oleh sebab itu, strategi pemasaran harus benar-benar matang dan bisa menjawab pertanyaan berikut:

Siapa target pasar yang dibidik?

Pasar seperti apa yang dihadapi? Sedang berkembang, statis atau menurun?

Apakah pangsa pasar dapat ditingkatkan?

Bagaimana cara menarik pelanggan, mempertahankan pelanggan, serta meningkatkan pangsa pasar?

Dalam rencana pemasaran, kita juga perlu memperhatikan:

* Pesaing atau kompetitor

Siapa 5 (lima) besar pesaing langsung yang dihadapi?

Adakah pesaing tak langsung yang akan dihadapi?

Bagaimana kondisi usaha mereka?

Apa yang dapat dipelajari dari operasi mereka?

Apa kelemahan dan keunggulan mereka?

Apa perbedaan, keunggulan dan kelemahan produk atau jasa yang mereka tawarkan?

* Strategi harga

Harga dan biaya retail

Harga pasar rata-rata

Harga dibawah pasar, diatas pasar dan kemungkinan adanya harga bertingkat

* Iklan dan promosi

C. Rencana Keuangan

Keuangan adalah "nyawa" dari usaha. Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkannya secara matang dan bijaksana.

Untuk keberhasilan usaha, perhatikan hal-hal berikut:

* Anggaran harus realistis

* Anggaran harus mencakup dana riil yang diperlukan untuk memulai usaha (start-up cost) dan dana untuk operasional sehari-hari (operational cost)

* Operating budget minimal harus dibuat untuk jangka waktu 3 hingga 6 bulan pertama

* Bagian keuangan harus mencantumkan dana-dana luar yang dipakai, peralatan yang dimiliki dan daftar supplier atau pelanggan, neraca, analisa Break Even Point, proforma proyeksi laba rugi, dan proforma arus kas (cashflow) usaha

* Proyeksi laba rugi dan cashflow harus dibuat paling tidak untuk 3 tahun kedepan

* Rencana yang dibuat harus dilengkapi penjelasan seluruh proyeksi yang dibuat, dan asumsi-asumsi yang dipakai

D. Rencana Manajemen

Rencana manajemen yang dibuat harus dapat menjawab hal-hal berikut:

* Apakah Anda mampu menjalankan usaha sendiri?

* Bagaimana pengalaman dan kemampuan (skill) yang dimiliki dapat membantu usaha yang akan dijalankan?

* Apa kelemahan Anda dan bagaimana mengatasinya?

* Siapa yang akan duduk dalam tim manajemen perusahaan? Apa kekuatan dan kelemahan mereka?

* Apa jabatan mereka? Bagaimana tugasnya?

* Apakah ada rencana penambahan karyawan?

* Bagaimana standar gaji, bonus, dan lain-lain?

* Apakah Anda mengerti peraturan perburuhan?

MEMBUAT RENCANA BISNIS

 Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, Anda tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata.

Para wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis, seringkali tidak pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan ide. Bahkan banyak pula anggapan bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah membuat rencana macam-macam, nanti malah kandas di tengah jalan.

Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi tentu anggapan di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang.

Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan standar untuk mementukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.

Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.

Sekali lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana bisnis, cukup jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan belantara bisnis yang serba tidak pasti. Lebih baik jika Anda menguji kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-orang yang lebih sukses dan lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda menjadi sukses. Semoga!

BUSINESS WISDOM : Kunci penting menuju kesuksesan bisnis adalah dengan memahami kesuksesan bisnis dan menirunya. Tenggelamkan diri Anda dalam buku-buku dan majalah-majalah kewirausahaan serta bisnis. Lihatlah bagaimana para entrepreneur bekerja, perhatikan apa yang mereka katakan, dan tirulah. Tidak ada waktu untuk menemukan kembali roda bisnis. (Kevin Potts & Steven Straus, konsultan bisnis terkemuka).

Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi.

Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa, tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.

Aspek ekonomis. Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan.

Aspek teknis. Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.

Masa depan bisnis. Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanent. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ?

MENGGALI IDE BISNIS

 Titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis. Banyak kisah para pebisnis yang konsisten menggeluti bisnis yang “tidak dianggap” sebelumnya, kini menjadi pebisnis sukses yang namanya diperhitungkan. Bagaimana kiat menggali ide bisnis ?

Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Ketika seorang calon wirausahawan berpikir : saya akan berbisnis apa ? Saat itulah persoalan menggali ide bisnis mulai muncul. Belum lagi pertanyaan : apakah produk yang saya jual, akan menghasiklan uang ? Dan, pertanyaan selanjutnya : jasa apa yang akan ditawarkan yang bisa memberikan pendapatan yang lebih besar ?

Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pakar ekonomi telah membagi kebutuhan manusia menjadi berbagai jenis kebutuhan mulai yang bersifat primer, sekunder, sampai tertier. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut.

Persoalannya, bagi mereka yang sama sekali belum pernah berbisnis, mencari ide-ide bisnis yang bisa memberikan penghasilan alternatif bukanlah perkara yang gampang, meskipun bukan hal yang mustahil untuk diperoleh. Diperlukan kemauan keras untuk memupuk jiwa kewirausahaan, mau belajar hal-hal baru, mau mencari peluang, berani mencoba formula bisnis, dan tentu saja belajar mengelola resiko.

Memang, seringkali ide bisnis mengalir begitu saja ketika kita tidak siap menerimanya. Begitu juga sebaliknya, saat sedang dipikirkan dan digali, seringkali ide bisnis tidak datang-datang, bahkan sampai pikiran buntu pun, ide bisnis tidak terlintas sama sekali. Namun demikian, bukan berarti ide bisnis tidak bisa dipancing keluar.

Beberapa langkah berikut ini, mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk menemukan ide bisnis yang sesuai dengan karakter dan kesenangan Anda. Bagaimana pun, berbisnis yang sesuai dengan karakter Anda akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berbisnis karena keterpaksaan.

Belajar dari yang gagal. Tidak ada salahnya belajar bisnis dari yang gagal. Mengapa ? karena ada kemungkinan kita bisa memulainya dengan kesuksesan. Kegagalan bisnis yang dilakukan orang lain, merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk mengoreksi jalan yang salah menjadi benar dan lebih baik lagi. Namun demikian, belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan, karena dengan demikian Anda telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.

Baca informasi terbaru. Pada saat ini cukup banyak buku-buku yang diterbitkan mengenai kewirausahaan dan peluang usaha, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang sesuai dengan Anda. Bahkan tabloid Peluang Usaha, yang secara rutin menyajikan informasi-informasi mengenai peluang bisnis bisa menyegarkan pikiran Anda untuk menggali ide-ide bisnis yang lebih segar dan lebih besar.

Menemukan ide usaha. Dari informasi tersebut akan akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani kebutuhan, menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual ketrampilan, usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan, bisnis MLM, membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli usaha yang bangkrut, membuka kios, atau pun usaha bersama.

Tentu saja, persoalannya tidak berhenti sampai di situ, karena setelah seorang wirausahawan bisa menangkap ide bisnis sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang, maka ia harus bisa memperhitungkan berbagai aspek untung-rugi jika ide bisnis tersebut dijalankan. Termasuk resiko gagal – kemungkinan terburuk yang terjadi.

Setidaknya, ada dua perspektif yang harus diperhatikan jika menangkap ide bisnis. Pertama, informasi yang berhasil dihimpun mengenai bisnis tersebut harus lengkap dan akurat. Lebih bagus lagi, apabila akurasinya sangat tepat, karena data dan informasi yang diperoleh sangat lengkap dan up to date. Hal ini penting, untuk meminimalisasi resiko gagal.

Kedua, proses pengambilan yang cepat, tidak berarti keputusan yang terburu-buru, tetapi harus dicermati dengan pola pemikiran yang terbuka dan positif, dan juga perencanaan yang matang, dengan demikian pengambilan keputusan yang diambil pun bisa lebih sistematis dan terukur.

Selamat datang menjadi wirausahawan baru.

BUSSINESS WISDOM : Anda dapat menggiring seekor kuda ke tempat air, tetapi Anda tidak dapat membuatnya minum. Tugas Anda, sebagai seorang pebisnis, adalah membuatnya haus. Itulah sebabnya Peter F Drucker mengatakan, “business is create a costumer”. Bisnis bukan semata-mata berusaha bagaimana membuat produk, akan tetapi bagaimana menciptakan pelanggan. (Indra Ismawan, penulis buku Easy Way To Build Your Own Business).

KIAT MENDAPATKAN PENGHASILAN EKSTRA

 Anda orang kantoran dengan single income? Sudah nggak zamannya lagi. Ternyata di sekeliling Anda bertaburan peluang penghasilan ekstra.

Satu fakta besar, hampir semua pekerja pegawai kantoran (swasta maupun pegawai negeri) di level menengah ke bawah, mengeluhkan lamban dan kecilnya tingkat kenaikan gaji. Bahkan posisi-posisi tertentu begitu kejamnya, tanpa kenaikan gaji. Perusahaan selalu mengisi posisi tersebut dengan orang-orang baru, yang digaji dengan standart yang sama, dari tahun ke tahun. Siapa yang salah?

Tidak perlu saling tuding. Itu tidak produktif. Bagusan otak dipakai untuk mencari bisnis sampingan, supaya ada penghasilan ekstra. Siapa tahu, bisnis sampingan bisa jadi andalan jika ada gelombang PHK? Beruntung sekali, pekerja kantoran umumnya berhak libur hari Sabtu dan Minggu. Inilah waktu-waktu emas bagi pemburu extra money.

Diperlukan kemauan menggali potensi, unjuk diri, rajin cari informasi, sedikit keberanian menjual, maka peluang dan kesempatan akan tumbuh bak jamur di musim hujan. Tidak percaya? Simak 15 tips berikut ini:

1. Modal Fisik

Punya wajah lumayan manis, suara merdu mendayu, rambut lurus atau kribo, bodi tubuh yang oke, senyum menawan, semuany bisa menjadi modal. Umumnya dunia hiburan menyukai hal-hal tersebut. Jika Anda mempunyai sesuatu yang khas, jangan sungkan sedikit membukanya kepada khalayak. Ingat, dari Tessy sampai Ari Sihasale, semuanya punya keunikan dan penggemar tersendiri. Sering-seringlah berada di tengah kerumunan orang, sedikit unjuk diri, dan bersiap-siap ketangkap pencari bakat aja ...

2. Kenali Bakat

Jika modal fisik pas-pasan, jangan patah arang. Sadarilah, setiap orang pasti dibekali bakat. Jangan remehkan bakat bicara, melucu, menjual, menyanyi, menari, keuletan, rasa ingin tahu, pandai memperbaiki barang rusak, gudang ide, pandai berfantasi, dll. Galilah! Anda bakat bicara dan melucu, bersiap-siaplah jadi MC di berbagai acara. Mulai saja dari tingkat RT, lalu ke perusahaan-perusahaan. Honornya lumayan!

3. Bisniskan Hobi

Jangan anggap enteng hobi-hobi seperti puisi, mengarang, menggambar, melukis, memotret, koleksi barang langka, koleksi buku, browsing internet, naik gunung, arung jeram, panjat tebing, diskusi, dll. Jika bakat munculnya kala-kala saja, hobi biasanya ditekuni. Suka nulis, bersiaplah jadi freelance copywriter di berbagai agen iklan atau media. Suka berpetualang, bersiaplah menemani eksekutif-eksekutif yang kepengin refreshing. Senang dapat, duit dapat!

4. Standar Kualitas

Kemaslah bakat, hobi, atau kemampuan tersebut sehingga layak dijual. Asah sampai memenuhi standar profesional. Jika Anda komersialkan tulisan, menulislah sesuai standar-standar yang baku. Jika membisniskan wisata pertualangan, berikan jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan, kemudahan, sistem rapi, standar tarif, dll. Konsumen atau klien suka paket-paket penawaran yang praktis.

5. Standar Tarif

Anda harus tahu berapa tarif, fee, atau honor yang layak Anda terima. Caranya? Rajin-rajinlah bertukar informasi dengan sesama freelancer. Kadang spekulasi besarnya fee bisa dipakai, meski selalu berisiko. Jika gagal menegosiasikan jumlahnya, tawarkan barter (barang atau jasa).

6. Semua Profesi Oke

Apapun profesi atau pekerjaan tetap Anda, pasti ada yang bisa 'dikaryakan' di luar jam kerja resmi. Anda sopir kantor, beri kursus nyetir. Anda PR dan bisa memotret, cari orderan di pesta perkawinan yang membludak tiap Sabtu-Minggu. Anda sekretaris, terima ketikan skripsi atau jadi transkriptor. Dengan keahlian dan standar kualitas tertentu, apes-apesnya Anda bisa jadi konsultan.

7. Promosikan Langsung

Sebagus apapun kemampuan dan bakat, jika orang tidak tahu, tidak bakal ada order. Maka hukumnya super wajib, promosikan secara langsung. Beritahu setiap teman dan kenalan, Anda punya penawaran jasa atau produk tertentu. Friend, aku bisa bikin proposal, bikin taman, bikin patung, bikin lukisan, ada order ..?!

8. Kartu Nama

Bukan sekedar kartu nama biasa, tapi kartu nama yang menginformasikan jasa atau produk yang bisa Anda tawarkan (business card). Jangan ragu untuk punya 3-5 kartu bisnis, dan berikan kepada siapa saja. Selalu beri lebih dari satu kartu nama. Yang ini buat you, yang satunya buat sobat you ..! Kartu yang menarik pasti memancing orang bertanya. Sangat efektif untuk menarik perhatian orang yang baru dikenal. Jika mereka bertanya, silakan prospek ...

9. Mintalah Referensi

Kadang teman atau kolega lagi tidak butuh penawaran Anda. Tapi ingat, mereka juga punya relasi. Maka jangan rikuh untuk meminta referensi. Friend, di kantor ada yang butuh dibantuin bikin pidato atau nulis makalah? Kasih tau aku ya ...

10. Menu Bicara

Proyek-proyek atau bisnis sampingan harus digali dan ditemukan. Setiap kali bertemu teman, kenalan baru, atasan, kolega bisnis, selalu sempatkan bertanya, Ada BS (Bisnis Sampingan) ndak?. Apa yang bisa diobyekin nih? Jadikan pertanyaan ini sebagai menu pembuka atau penutup setiap ketemu relasi. Pembicaraan akan lebih bergairah, peluang pun bakal sering mampir.

11. Dewa Penolong

Di balik setiap keluhan dan problem, pasti ada peluang bisnis. Maka, jadilah pendengar yang baik, sekaligus dewa penolong. Waduh, komputerku kok lambat banget ya ... keluh bos Anda. Ingat, banyak orang yang takut ketipu dan tidak mau repot. Mereka andalkan orang yang dikenal baik. Jika punya teman yang trampil, rekomendaikan namanya. Jika Anda sendiri mampu; Bos ... kayaknya 30% onderdilnya perlu diganti deh. Biar saya aja yang servis ... biayanya segini!

12. Broker Proyek

Bagi penggemar bisnis sampingan, setiap waktu proyek berseliweran di depan hidung. Semisal ada proyek di luar ketrampilan yang Anda miliki, jangan pernah lepas begitu saja. Saya bisa bantu, beri waktu sehari ... Ini jawaban yang paling pakem. DILARANG KERAS MENOLAK PROYEK. Inilah hukum besi pemburu extra money. Tugas Anda hanya mencari relasi yang bisa memenuhi kebutuhan itu, dan meminta komisi proyek 15%.

13. Kolektor Kartu Nama

Di setiap kartu nama yang Anda peroleh dari siapapun, tercantum sekurang-kurangnya satu potensi bisnis sampingan. Agen asuransi, distributor MLM, agen kartu kredit, adalah pengoleksi kartu nama terbaik di jagad penjualan. Koleksi ini akan jadi sumber ide, inspirasi, relasi, dan peluang bisnis yang kaya. Maka, Anda wajib meminta kartu nama setiap orang yang Anda temui. Tidak boleh malu!

14. Anti Sendirian

Sawah ladang bisnis sampingan adalah kerumunan orang banyak. Jadi, jangan lewatkan undangan pernikahan, selamatan, diskusi, seminar, rapat akbar, kampanye, kursus, lokakarya, konferensi, lomba maraton, pameran-pameran, baik yang gratis maupun yang bayar. Inilah tambang emas para fotografer freelance.

15. Lakukan Sekarang Juga!

Tidak ada alasan menunda, Anda harus mencoba. Mulai detik ini, milikilah keberanian menjual ide, gagasan, mimpi, kemampuan, ketrampilan, dan pengalaman Anda. Awalnya berjalanlah dengan prinsip iseng-iseng berhadiah. Nothing to lose! Jika penghasilan ekstra mulai mengalir, Anda akan temukan suatu kegairahan baru yang tiada tara.

STRATEGI MELAKUKAN INVESTASI

 Ada banyak cara melakukan investasi. Tapi sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Pahami Kondisi Keuangan

Sebelum melakukan investasi, Anda harus benar-benar memahami kondisi keuangan pribadi. Bukan hanya kondisi keuangan saat ini, tapi juga kondisi keuangan, sumber penghasilan, jumlah tanggungan, dan gaya hidup Anda di masa depan. Kalkulasikan secermat mungkin, hingga Anda dapat menentukan besarnya dana yang bisa diinvestasikan.

2. Tujuan Investasi

Setelah mengetahui kondisi kocek pribadi, tentukan apa tujuan investasi Anda. Untuk menggandakan dana, untuk jaminan hari tua, atau sekedar menyimpan uang agar aman. Untuk tujuan hari tua, misalnya, investasi bisa diarahkan pada sebuah produk yang menghasilkan tingkat pengembalian yang lumayan dalam jangkan panjang, seperti dana pensiun atau deposito.

3. Sisa Waktu yang Dimiliki

Bila sudah menentukan tujuan investasi, Anda perlu memperhitungkan berapa lama investasi tersebut berjalan. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan usia Anda saat ini. Jika sisa waktu terbatas, sebaiknya Anda memilih produk investasi yang lebih agresif.

4. Tingkat Risiko

Setiap jenis investasi mengandung risiko. Tapi hal itu sangat tergantung dari sisi mana Anda melihatnya, karena setiap orang mempunyai pandangan berbeda terhadap sebuah masalah. Oleh sebab itu, yakinkan Anda mengetahui batas-batas kemampuan diri.

Setelah memahami dan yakin akan itu semua, barulah Anda bisa menentukan sarana dan cara investasi yang tepat. 


LANGKAH MEMULAI USAHA

 Berniat membuka usaha sendiri, tapi bingung harus mulai darimana? Memang tak mudah untuk memulai usaha, tapi jika Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti Anda siap memulainya:

1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana prospeknya?

2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha tersebut?

Bagaimana cara menghadapinya?

3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?

4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?

5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?

6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?

7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?

8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?

9. Apa tersedia asuransi yang memadai?

10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?

11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan?

Siapa yang akan menjalankan operasional usaha sehari-hari?

Berapa karyawan yang dibutuhkan?

12.Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?

Bagaimana agar masyarakat mengenal produk atau jasa yang akan dipasarkan?

Bila tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang niat membuka usaha sendiri, sampai benar-benar siap.

RAHASIA BUKA USAHA

 Dalam sebuah seminar kewirausahaan terbeber fakta, betapa banyak orang ingin berhenti jadi karyawan, dan kemudian mulai buka usaha sendiri. Ada yang sudah siap dengan modal plus perencanaan yang njlimet. Ada yang baru berbekal dengan gagasan semata. Namun ada pula yang punya banyak uang, tapi bingung mau diapain. Masih banyak yang blank (bingung). Tak tahu bagaimana dan dari mana harus memulai.

Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha. Berikut 14 rahasianya yang umumnya mereka pakai. Namun tidak ada jaminan Anda akan berhasil dengan cara-cara berikut. Meski begitu, kini Anda punya banyak alternatif. Anda pun bisa mencuri inspirasi dari masing-masing cara itu.

1.Penuhi Kebutuhan Konsumen

Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan katering, buka usaha katering. Jika warga di sekitar rumah anda membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. Kuncinya, kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.

2.Jual Keunikan

Jika Anda lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil menciptakan program komputer baru misalnya, jangan ragu mematenkan dan menjualnya. Penemuan baru --apalagi khas dan unik-- sangat berpeluang menembus pasar.

3.Duplikasi Usaha Lain

Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil risiko. Misalnya di depan kampus A usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginya di tempat yang sama? Anda cukup memfotokopi usaha itu, plus memberi sedikit nilai lebih (harga, pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!

4.Beri Fasilitas Tambahan

Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.

5.Jual Ketrampilan

Jeli mengenali bakat orang? Itu pun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang --jika dikembangkan dan diberi tempat-- bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut berbakat dari salom-salom kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.

6.Jadi Agen

Mirip dengan sebelumnya, Anda bisa membuka kantor keagenan atau biro yang menyediakan jasa atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi acara hiburan, biro jodoh, baby sister, dll. Untuk usaha ini, Anda perlu pengalaman dan relasi. Tetapi Anda bisa tangani sendiri atau mempekerjakan orang-orang berbakat di dalamnya.

7.Jual Barang Second

Masih sedikit yang peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai historis tertentu bisa punya harga tinggi. Anda bisa memburu barang-barang bermerk asli yang sudah tidak dipakai lagi. Anda bisa menjualnya di tempat lain dan dengan harga spesial. Banyak ekspatriat, selebritis, pengusaha, sampai jenderal yang punya selera berpakaian dan beraksesoris mahal di negeri ini. Anda tidak akan kekurangan barang.

8.Buka Kantor

Semisal Anda berlatar belakang profesi seperti dokter, akuntan, pengacara, notaris, desainer, trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang masih jadi 'pekerja' di perusahaan orang, siap-siaplah merintis buka kantor sendiri. Kurang modal dan SDM? Ajak kolega atau teman seprofesi untuk patungan modal. Juallah skill dan pengalaman Anda. Jika reputasi bagus, relasi banyak, jangan kuatir kekurangan klien.

9.Jalankan DS/MLM

Bisnis ini prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif. Direct Selling dan Multi-Level Marketing sering disebut personal franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karier. Sebagian perusahaan memberi kesempatan member mendirikan perseroan sendiri (authorized distributor) atau stockist. Namun waspadalah! Hindari bisnis skema piramid atau money game yang berkedok MLM.

10.Beli Waralaba

Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha yang relatif terstandarisasi. Butuh kejelian membaca waralaba mana yang bagus. Berikut kemampuan membaca potensi pasarnya. Kini makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau sedang-sedang saja.

11.Beli Usaha Prospektif

Ada pula usaha tertentu punya keunikan dan SDM bagus. Prospek ke depannya pun cerah. Sayang untuk berkembang lebih jauh, usaha itu tidak punya modal lebih. Jika modal Anda cukup besar, dan menurut kalkulasi usaha itu bisa dikembangkan lebih pesat lagi, Anda bisa membelinya. Cara ini relatif lebih mahal, tetapi lumayan disukai investor tulen.

12.Beli Usaha Sekarat

Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena manajemennya ambaradul. Jika Anda cukup jeli memetakan prospek ke depannya dan cukup pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang menarik. Usaha seperti ini bisa Anda beli dengan harga relatif murah. Kadang malah seperti harga 'grosir'. Namun ingat, biaya pemolesannya harus Anda kontrol.

13.Buka Lokasi

Beberapa usaha cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal, ada pembangunan perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku, umumnya perekonomian di situ akan cepat berkembang. Fasilitas pendukung akan makin banyak dibutuhkan. Nah, layani warga setempat dengan produk atau jasa yang sangat mereka butuhkan. Jangan lupa, pilihlah lokasi yang paling strategis di sana.

14.Usaha Bersama

Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama. Semisal Anda kuper, tapi jago masak masakan asing. Sementara teman dekat Anda jago melobi dan punya relasi luas. Bisa saja Anda bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa saling memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya.

LANGKAH MENJADI PENGUSAHA

 Banyak orang berniat dan berminat menjadi pengusaha namun hanya sedikit yang sukses mewujudkannya. Dalam hal ini, modal utama yang harus dimiliki adalah kemauan. Pepatah yang mengatakan ‘Dimana ada kemauan disitu ada jalan’ memang selalu benar adanya. Namun kemauan itu perlu didukung faktor lain yang akan menunjang sebuah kesuksesan.

Maka, jika Anda ingin menjadi pengusaha, telusurilah jalan untuk menjadi pengusaha yang terbaik. Berikut sepuluh langkah menjadi sosok entrepreneur yang berhasil:

1.Mulailah dari mimpi dan imajinasi

Sebelum manusia bisa sampai di bulan, tak pernah ada yang berpikir bahwa itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun seseorang telah membuktikannya bahwa mimpi itu bisa diwujudkan. Ingat, semua bermula dari sebuah mimpi plus keyakinan. Jika Anda berniat memasarkan sebuah produk, jangan cuma niat terus, yakinlah akan produk yang akan Anda tawarkan. Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide lah yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal batas dan kerterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ ataupun ‘tidak mungkin’.

2.Mencintai produk atau servis yang ditawarkan

Kecintaan akan produk akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan Anda dan membuat kerja keras terasa ringan. Ini membuat Anda mampu melewati masa-masa sulit. Setiap awal usaha selalu banyak halangan ataupun kesulitan yang bertubi tubi, kecintaan akan produk Anda akan membuat Anda bekerja keras dengan senang hati.

3.Antusiasme dan keuletan

Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan Anda akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru. Sikap malas dan ogah-ogahan hanya akan membuat Anda tertinggal.

4.Pelajari dasar-dasar bisnis

Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Dasar bisnis yang baik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum Anda menjadi pebisnis akan membantu Anda menyerap pengalaman dan siap untuk sukses. Anda juga bisa mencari guru yang baik untuk perkembangan Anda.

5.Berani mengambil resiko

Ini adalah kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil.

6.Mencari masukan dan nasehat tanpa mengabaikan kata hati

Entrepreneur selalu mencari nasehat, saran dan kritik dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan ‘indera ke enamnya’.

7.Lakukan komunikasi dengan baik

Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci sukses. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.

8.Kerja keras

Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerja keras. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan peluang bisnis yang baik. Dalam keseharian, mereka tak kenal lelah dan putus asa.

9.Menjalin relasi

Tak ada seorang pebisnis pun yang mampu berjalan sendiri. Peran teman, rekan, mitra, dan klien sangat mempengaruhi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan, kritik, dan membantu di masa-masa sulit. Maka seorang pebisnis dituntut pandai bergaul untuk menjalin relasi bisnis seluas-luasnya.

10.Berani menghadapi kegagalan

Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan dan menguatkan intuisi serta kemampuan Anda dalam berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah ‘mematikan’. Setiap usaha selalu mempunyai resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan kuatkan diri untuk bangkit lagi!

Satu hal lagi yang tak boleh Anda lupakan yaitu, jangan mengulur-ulur waktu. Jika Anda telah siap, lakukanlah sekarang juga! Semakin lama Anda menunda maka Anda akan semakin banyak kehilangan peluang dan kesempatan untuk sukses.

KIAT MEMULAI USAHA SENDIRI

Konon 70 persen bisnis skala kecil (bisnis rumahan, bisnis perorangan, industri rumah tangga) gagal di tahun pertama operasinya. Sisanya yang 30 persen, terseok-seok di tahun kedua. Dari 30 persen tadi, hanya 10 persennya saja yang selamat memasuki tahun ketiga. Berikutnya hanya 5 persen yang beruntung bertahan hidup sampai tahun kelima. Nah, yang benar-benar berumur panjang dan sukses, konon tak sampai satu persen dari sisanya.

Mengapa? Banyak sebab! Modal minim, kurang pengalaman, keuangan yang payah, kesalahan manajemen, sedikit relasi, sampai terimbas resesi. Pendek kata, bisnis "balita" (usia di bawah lima tahun) memang rawan. Perlu pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis, cerdas, plus kreatif. Jika Anda sedang merintis bisnis skala kecil, barangkali 14 strategi berikut ini bisa memberi inspirasi.

1. Rencana Bisnis

Ada guyonan, jika mau berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat rencana. Bisa-bisa Anda hanya berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani menjalankannya. Ada benarnya juga. Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana. Jalankan saja sebuah bisnis, lalu sambil berjalan lakukan perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana bisnis sebagai arahan, bukan sebagai penghalang.

2. Amankan Modal

Bisnis skala kecil biasanya modal sendiri dan itu pun terbatas jumlahnya.Bisa juga Anda didukung investor atau modal pinjaman. Jika demikian, hati-hatilah mengelolanya. Hindari perluasan biaya operasional di luar rencana bisnis semula. Cara terbaik mengamankan modal adalah dengan melakukan pengecekan posisi keuangan setiap hari. Amankan setiap pengeluaran, seolah-olah hidup Anda benar-benar tergantung dari cadangan modal tadi.

3. Potong Biaya

Penghematan adalah kata kunci pengamanan modal. Hindari semua biaya-biaya yang tidak perlu. Hindari tambahan biaya operasional. Upayakan selalu dapat harga diskon dari supplier. Jika beli tunai mahal, beli secara kredit atau menyewa bisa jadi pilihan. Sesuaikan pilihan teknologi dengan kebutuhan. Jika hanya butuh komputer untuk mengetik dan software program keuangan sederhana, jangan terobsesi pada komputer super canggih yang mahal harganya.

4. Laba Tunai

Direkomendasikan supaya Anda benar-benar punya laba tunai, bukan sekedar laba dalam pembukuan. Banyaknya piutang tidak mengindikasikan usaha Anda menguntungkan. Jadi jangan terjebak pada laba di atas kertas. Artinya, makin banyak transaksi tunai (cash and carry) makin bagus pula cashflow Anda. Salah satu sumber kebangkrutan bisnis balita adalah kegagalan mereka mencairkan laba di atas kertas menjadi laba tunai.

5. Kepuasan Pelanggan

Kelangsungan bisnis Anda ditentukan oleh kepuasan pelanggan. Maka jangan beri konsumen produk dan pelayanan bermutu rendah. Beri jaminan kepuasan pelanggan! Bila memungkinkan, galakkan after sales service (layanan purna jual). Jadikan hal ini sebagai kredo bisnis Anda.

Setelah itu, konsistenlah memenuhi janji Anda. Jika produk cacat, gantilah! Jika ada komplain, tampunglah dan adakan perbaikan.

6. Pelanggan Produktif

Meskipun kepuasan pelanggan jadi komitmen utama, fokuslah pada pelanggan yang paling banyak memberikan laba. Kepada merekalah kredo kepuasan pelanggan diberlakukan secara ketat. Ini demi efisiensi biaya pelayanan.Dari 100 pelanggan, mungkin hanya 20 persen yang memberikan laba terbanyak.Walau begitu perlakukan 80 persen sisanya dengan sangat bijaksana. Di antara mereka selalu terbuka kemungkinan bisa memberi lebih banyak laba.

7. Tuailah Referal

Dampak nyata kepuasan pelanggan adalah rekomendasi pada bisnis Anda. Setiap orang paling apes punya 50 teman dekat, relasi, atau, koneksi. Jika punya 10 pelanggan saja yang puas, maka asal hitung saja Anda punya 500 prospek baru.Kalau pelanggan puas, tak perlu ragu meminta rekomendasi mereka. Banyak referal (rujukan) bisa Anda dapat. Untuk bisnis tertentu (misalnya jasa konsultasi), surat-surat kepuasan pelanggan bisa jadi magnet bisnis yang efektif.

8. Iklan dan Promosi

Supaya publik tahu jasa dan produk Anda, beriklanlah. Untuk menekan anggaran, gunakan iklan baris atau iklan kolom yang murah. Pasang iklan dalam waktu yang cukup, dan anggap ini sebagai investasi. Tidak selamanya iklan dan promosi mahal. Brosur, katalog, kartu nama, stiker, adalah instrumen baku. Anda pun bisa ambil bagian dalam sponsorisasi aneka kegiatan olah raga atau amal untuk meningkatkan brand awareness.

9. Manfaatkan Koneksi

Koneksi dan relasi bisnis adalah mutlak. Kenalilah orang-orang di posisi kunci seperti bagian pembelian atau marketing. Manfaatkan semua lini di mana Anda terlibat, seperti lingkungan sekolah, kampus, sekitar rumah, lingkungan kerja, organisasi sosial-politik, klub-klub hobi, dll. Bukan saja berpotensi jadi customer, koneksi dan relasi bisa memberi Anda tambahan modal, proyek, referensi, koneksi baru, dsb.

10. Ikutlah Ekspo Bisnis

Ikutlah berbagai pameran untuk berpromosi. Di sini segala keunggulan dan keunikan produk bisa dilihat banyak orang. Inilah kesempatan untuk memperluas networking bisnis, bertemu pelanggan potensial, dan memperoleh

feedback langsung dari konsumen. Jika beruntung, Anda bisa menarik minat investor besar. Dengan penataan stan yang menawan, serta keramahan, Anda bakal menarik minat banyak pengunjung.

11. Jadilah PR

Yang paling diabaikan oleh usaha rumahan adalah soal public relations.Sekecil apapun bisnis Anda, jangan abaikan hal ini. Kerpibadian yang hangat dan menawan bisa jadi humas yang baik. Itu pun bisa mendongkrak citra produk (bisnis) Anda. Bila ada kesempatan, jalin hubungan sedekat-dekatnya dengan para jurnalis media cetak, televisi, maupun radio. Dari merekalah Anda dapat publikasi rendah biaya.

12. Bentuklah Sistem

Bisnis rumahan menjadikan Anda bos bagi diri Anda sendiri. Maka sukses tidaknya bisnis itu sangat tergantung pada upaya Anda sendiri. Anda pun akan jadi sebuah sistem. Namun jangan terus-menerus one-man show. Anda harus mulai membentuk sistem yang memungkinkan usaha itu bisa berjalan walau tanpa kehadiran fisik Anda. Ini penting jika suatu saat bisnis berkembang volumenya, dan membutuhkan lebih banyak sumber daya.

13. Volume Bisnis

Banyak bisnis rumahan mendadak dapat order berlipat ganda. Sayang jika tidak siap, order akan lewat begitu saja. Jika produk dan servis Anda nomor satu, siapkan sistem dan SDM yang bisa menampung pertambahan volume bisnis secara cepat. Di sinilah Anda perlu memaksimalkan networking bisnis untuk berbagi order tanpa kehilangan keuntungan.

14. Fleksibel

Anda bisa saja yakin dengan prospek sebuah bisnis dan cara-cara yang sekarang Anda pakai untuk menjalankannya. Namun jangan lupa, bersiaplah untuk melakukan banyak modifikasi rencana dan inovasi strategi. Tinggalkan cara-cara yang sudah terbukti tidak memberikan hasil, dan jangan memaksakan keyakinan Anda sendiri. Bisa mengevaluasi kinerja bisnis, peka dengan perubahan tren, pandai menangkap peluang, serta berani ambil risiko, adalah karakter para entrepreneur umumnya.

Jumat, 12 Februari 2021

Peluang Bisnis Forex Online

 

Di era digital dan teknologi informasi yang semakin maju, hampir semua bisnis yang ada terintegrasi dengan teknologi internet. Dunia kini semakin dekat dan terhubung dengan cepat, kemajuan ini tentunya semakin memudahkan bagi kita dalam menyelesaikan sebagian dari pekerjaan dengan bantuan teknologi. Setengah dari populasi masyarakat di dunia kini aktif menggunakan internet, tentunya hal ini menjadi satu keunggulan dimana berbagai proses transaksi di dunia bisnis dapat dengan cepat di proses dan tidak lagi membutuhkan waktu yang lama. Seiring dengan perkembangan teknologi, bisnis online menjadi sebuah peluang yang dapat memberikan hasil bagi pelaku bisnis itu sendiri. Tak terkecuali bisnis trading forex, saham dan komoditas trading lainnya. Trading online sudah lama muncul di duna internet dan sudah banyak broker yang menjadi fasilitator bagi trader hadir disana.

 

Namun pertanyaan yang senantiasa bergumul dalam sebagian pikiran masyarakat adalah, benarkah bisnis tersebut dapat memberikan penghasilan? Benarkah “broker” membayar hasil trading mereka? Bisakah “broker” dipercaya?. Banyak sudah pertanyaan “keraguan” hinggap dalam benak masyarakat, bukan tanpa sebab sebagian masyarakat memiliki keraguan semacam itu. Kenapa? Sebabnya adalah, ada juga beberapa “broker” yang nakal tidak dapat dipercaya dan hal ini bukan saja terjadi dalam trading online namun secara offline banyak  “bisnis investasi” ini ternyata hanya sebuah penipuan. Tentunya hal itu menyangkut attitude dari masing-masing personal, bagi Anda yang hendak serius menekuni bisnis trading online sebelum memulai gali informasi lebih dalam tentang “bisnis trading online” ini.

Ada beberapa hal atau pertanyaan yang harus ada pertanyakan sebelum menekuni dunia “trading online” diantaranya:

 

Apa resiko bisnis forex? Sama seperti bisnis lainnya, resiko bisnis forex adalah kehilangan modal. Namun jika bisnis ini diusahakan dengan benar-benar maka tentu saja resiko ini bisa diminimalisir. Bahkan bisa menjadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan.

Bagaimana cara bisnis forex untuk pemula atau bagi pemula? Cara memulai bisnis forex itu sama saja bagi pemula maupun yang sudah ahli, karena yang ahli pun dulunya adalah pemula. Yang perlu ditekankan bagi pemula adalah jangan terburu-buru untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar, lakukan transaksi kecil-kecilan saja dulu sampai anda memahami trading forex lebih dalam.

Apa beda bisnis forex dengan bisnis emas online? Dari segi cara memulainya dan cara tradingnya hampir sama. Hanya beda jenis yang ditransaksikannya, dalam trading emas tentu saja emas yang ditransaksikannya. Namun baik trading emas maupun forex bisa dilakukan dari satu akun forex. Saat didepan komputer, trading emas atau trading forex hanyalah soal pilihan.

Apa bisnis forex mudah? Memulai bisnis forex itu mudah. Melakukan tradingnya gampang-gampang susah, susahnya adalah mengendalikan emosi agar tidak terpancing melakukan transaksi seenaknya hati.

Bagaimana cara bisnis forex trading? Anda tinggal mengikuti panduan dari masing-masing broker yang di pilih. Perhatikan dan pahami dengan seksama apa yang ada dalam faq atau aturan yang berlaku di broker tersebut.

Seperti apa alur proses bisnis forex? Proses bisnis forex dimulai dengan mendaftar forex atau membuat akun forex pada sebuah broker, lalu menginstall metatrader atau tempat transaksi forex, kemudian menyetorkan modal ke akun forex. Setelah itu barulah melakukan inti dari bisnis forex yaitu transaksi (trading)

Bisakah bisnis forex tanpa modal? Bisa saja, ada broker yang menawarkan modal gratis sebesar $5. Dengan modal gratis $5 tersebut anda bisa bisnis forex tanpa modal. Tapi sepertinya tidak pantas jika anda ingin bisnis forex itu gratis tanpa modal. Silahkan siapkan modal, itu menunjukan keseriusan anda menggeluti bisnis forex ini.

Bagaimana dengan bisnis forex modal kecil? Modal gratis saja bisa apalagi modal kecil tentu saja sangat bisa. Namun jika modal yang digunakan kecil maka jangan terlalu berharap mendapatkan keuntungan yang besar. harapkan saja keuntungan sewajarnya sesuai dengan besarnya modal.

Jadi berapa modal minimal bisnis forex? Aturannya untuk akun micro modal minimalnya $5, akun standar $100 dan akun unlimited $500. Mengenai besarnya modal ini kembali pada anda, berapa keuntungan yang ingin didapatkan? Semakin besar modalnya maka keuntungannya pun bisa lebih besar.

Apa keuntungan dan kerugian bisnis forex? Keuntungannya yaitu bisa dilakukan sendirian tanpa perlu campur tangan pihak lain, sehingga jika anda untung maka keuntungannnya untuk anda semua. Dalam bisnis forex anda mengelola uang sendiri dan menikmati hasilnya sendiri dengan kemampuan sendiri. Kerugiannya jika terjadi kehilangan modal akibat rugi maka cuma anda sendiri saja yang menanggungnya.

Apa bahaya bisnis forex? bagaimana dengan orang yang bangkrut? Resiko terbesar bisnis forex yaitu bangkrut akibat mengalami rugi dalam jumlah besar. Jadi usahakan modal untuk bisnis forex ini adalah uang dingin yang jika habis pun kehidupan keluarga anda tidak terpengaruh, semuanya tetap berjalan lancar. Cara mencegah bankrut yaitu atur volume transaksinya agar tidak terlalu besar. Jangan terburu-buru ingin dapat untung besar, nanti juga kalau sudah terbiasa trading bisa mudah dapat untung besar.

Mungkinkah terjadi gagal dalam bisnis fore? Bisnis apapun termasuk bisnis forex kemungkin gagal itu ada, namun perbandingan kemungkinan gagal dan kemungkinan berhasil itu 50:50. Artinya kemungkinan berhasil pun terbuka lebar.

Apa bisnis forex legal? Bisnis forex legal karena memiliki payung hukum dan ada lembaga negara yang mengaturnya. Di indonesia bisnis forex diatur oleh Bappebti. Di Australia diatur oleh ASIC, di Rusia diatur oleh CRFIN, di Cyprus diatur oleh CYSEC, di Inggris diatur oleh FCA

Seperti apa bisnis forex dalam islam? Dalam pandangan hukum islam bisnis forex ini dibolehkan (menurut fatwa MUI No: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang) namun harus memenuhi beberapa ketentuan, salah satu yang paling penting adalah Tidak Ada Spekulasi (untung-untungan), artinya sebelum melakukan transaksi, silahkan analisa dulu. jangan karena dengar suara kokok ayam 3 kali lalu anda transaksi, itu namanya untung-untungan.

Adakah bisnis forex islami? Sama saja dengan bisnis forex biasa. Untuk orang muslim, broker menyediakan pilihan pengaturan agar akun menjadi swap free atau bebas bunga sehingga menjauhkan dari kata haram. Karena yang haram itu adalah riba, sedangkan bisnis forex adalah kegiatan jual beli. Namun walaupun begitu sebenarnya intinya selama anda tidak mendasarkan transaksi pada menghitung kancing, melempar koin, suara tokek, kokok ayam atau hal aneh lainnya yang tidak masuk akal, maka bisnis forex itu boleh dan lebih condong ke halal.

Setelah Anda pahami semuanya mulilah untuk mempelajari berbagai instrumen yang terkait dengan dunia bisnis yang akan bidik. Keseriusan, ke-uletan serta kegigihan Anda adalah faktor-faktor yang akan menunjang keberhasilan sebuah bisnis. Gagal dan kegagalan adalah hal biasa dalam kehidupan, saat Anda kecil sebelum dapat berjalan tentunya mengalami jatuh bangun dan Anda saat itu pantang menyerah hingga dapat berjalan. Atau saat belajar bersepeda dimasa kecil, berapa kali Anda mengalami “kegagalan” coba hitung kembali? Pasti jumlahnya banyak bukan? Tetapi Anda pantang menyerah, seharusnya dalam berbisnis Anda memiliki kembali nyali seorang anak kecil yang gigih dan pantang menyerah. Kunci sukses Anda dalam hal ini adalah belajar, belajar dan terus belajar hingga menemukan titik puncak yang Anda harapkan. 


Kamis, 11 Februari 2021

Bisnis Ikan Hias Air Tawar

 Upaya optimalisasi budidaya ikan hias air tawar guna pemenuhan permintaan pasar domestik dan ekspordi Indonesia pada akhirnya telah menghasilkan output  yang sangat baik. Jika dilihat dari angka penjualan ekspor ikan hias air tawar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan. Nilai pendapatan ini cukup menjanjikan dan menjadi sebuah potensi produk komoditas unggulan. Hasil produk ikan hias air tawar yang dihasilkan pembudidaya ini telah membanjiri pasar domestik dan di terima dengan baik oleh pasar ekspor terutama Eropa. Hal tersebut tentunya menjadi suatu kabar yang menggembirakan bagi pembudidaya khususnya dan pemerintah.

Namun, permintaan pasar ekspor yang sangat tinggi ini belum di manfaatkan secara optimal oleh pembudidaya ikan hias air tawar.Dalam memenuhi pasar ekspor, pembudidayamengalami kesulitan dikarenakan terbentur dengan masalah klasik yaitu permodalan dan juga masalah yang berkenaan dengan teknis serta kebijakan yang masih kurang keberpihakan pada produksi ikan non konsumsi.Selama ini kebijakan lebih banyak berpihak pada produksi ikan konsumsi, tentunya hal ini dapat menjadi hambatan bagi pengembangan sektor budidaya ikan hias air tawar padahal, sektor ini berpotensi besar bagi pendapatan negara di sektor non migas.

(Dirjen PB), Kementerian Kelautan dan Perikanan,mengemukakan,dari targetproduksi ikan hias tahun 2016 sebesar 125 jutaekor, dari catatan sementara sudah mencapai 978 juta ekor, atau 115,16% dari yang ditargetkan. Dan,sejak 2011, posisi Indonesia sebagai eksportir ikanhias berada di urutan ke-5, setelah Republik Ceko,Thailand, Jepang, dan Singapura. Pada Posisi iniIndonesia didukung oleh potensi ekspor ikan hiasyang diperkirakan mencapai US$ 65 juta, sebagaimana dikutip Bisnis.ComPerkembangan dunia ikan hias Indonesia saatini semakin pesat, ditandai dengan semakinmeningkatnya animo masyarakat terhadap ikanhias. Selain ikan yang sedang trend, banyak jugapenggemar ikan eksotik dan langka.Ikan hias adalah jenis ikan yang mempunyaidaya tarik tersendiri baik warna, bentuk maupuntingkah lakunya yang unik. Di samping itu, ikanhias mempunyai nilai artistik yang tinggi bagikehidupan manusia. Ikan hias dapat dinilaidari segi keindahannya yangmemberikan rasapuas dan damai dalam jiwa. Selain itu, ikan hiasjuga berkaitan erat dengan pendidikan, ilmupengetahuan, olahraga, kesehatan, kesenian danrekreasi.

Perkembangan bisnis produk perikanan nonkonsumsi, termasuk komoditas ikan hias, sebagaisalah satu andalan ekspor memang tak pernahlesu dan selalu mengalami perkembanganseiring dengan permintaan pasar internasionalyang semakin tinggi. Kontribusi ekspor ikan hiasIndonesia dalam neraca perdagangan perikananpada 2014 mencapai 18,26 juta dollar AS. Tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia dalahAmerika Serikat, Jepang, Hongkong, Australia,Inggris. Hal tersebut tidak terlepas dari keberadaanlima negara pengimpor ikan hias dunia. Kelimanyaadalah Singapura 4,3 juta dollar AS, Jepang 3,2 jutadollar AS, Amerika Serikat 3 juta dollar AS, Malaysia2,5 juta dollar AS dan Hongkong sebesar 3,1 jutadollar AS.

Komoditas ikan hias mengalami perkembanganyang cukup pesat dan memiliki prospek yang menjanjikan jika ditinjau secara ekonomi, melihatperkembangan produksi ikan hias dalam tiga tahunterakhir ini cukup menggembirakan. Hal ini terlihatdari trend produksi ikan hias yang terus meningkatsetiap tahunnya, tercatat sampai dengan bulanOktober 2012 produksi ikan hias telah mencapai834.060.990 ekor. Sejalan dengan itu, pemerintahmelalui Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) secara aktif berupaya mengembangkansentra-sentra produksi tanaman hias berorientasiekspor dalam skala yang luas dan dikelola secaraintensif, sehingga mampu menyediakan produkdalam jumlah cukup, berkualitas dan terjaminkontinuitasnya. Wilayah sentra produksi ikanhias Indonesia tersebar di 18 Provinsi di seluruhIndonesia, dengan sentra budidaya ikan hiasterbesar terdapat di lima provinsi yakni, Jawa Timur,Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan D.I. Yogyakarta.Sementara, sentra-sentra produksi ikan hias lainnyatersebar di 13 provinsi lainnya.

 

Dalam upaya menggenjot kualitas dan kuantitas ikanhias air tawar di pasar domestik maupun dunia, ada 4 (empat) halyang dibutuhkan. Pertama, dengan memperbaikikualitas dan kemampuan para pembudidayadalam menjaga mutu secara konsisten. Kedua,memperkuat riset, teknologi, perbaikan kualitaspelatihan serta pembangunan sarana di sentraikan hias. Ketiga, mensosialisasikan aturan standarikan hias yang merujuk pada Sertifikasi NasionalIndonesia. Dan, keempat, peran asosiasi untukmelatih dan membimbing masyarakat dan parabreeder (pembudidaya) untuk mengikuti standaryang telah ditetapkan.

Ikan hias merupakan salah satu komoditas andalanbaru yang masih memerlukan upaya pengembanganyang lebih intensif, mengingat pasarinternasional yang prospektif. Berangkat dari haltersebut, pemerintahmelalui intansi terkait berkomitmen dalammeningkatkan efisiensi sistem produksi, nilai tambah, maupun pening-katan produktivitasdengan harga yang kompetitif serta berdaya saingtinggi agar dapat memenuhi kualitas dan kuantitasyang dipersyaratkan pasar dunia. Seiring dengan itu, diterapkan pula strategi penguatan branding dan promosi ke pasar internasional. Berbagaiprogram terus digencarkan di antaranya, registrasiproduk, sertifikasi serta promosidan penguatan brandingDalam rangka memacu investasi di sektor budidaya ikan hias air tawar, selain memperbaiki perangkat kebijakan yang ada, pemerintah juga telah mempersiapkan sejumlah insentif antara lain: perbaikan proses perizinan, peniadaan bea kargo dan hal-hal yang terkait lainnya.

 
 
 

Pengadaan Furnitur Rumah Sakit

Data Kemenkes menunjukkan, jumlah rumah sakit swasta yang terdaftar per 1 Januari 2014 sebanyak 455 untuk rumah sakit umum dan 246 untuk rumah sakit khusus, rumah sakit umum swasta non provit sebanyak 531 dan rumah sakit khusus non provit berjumlah 202. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, di mana rumah sakit swasta kategori umum sebanyak 300 dan kategori khusus sebanyak 168. Sedangkan rumah sakit swasta non provit untuk kategori rumah sakit umum sebanyak 515 dan kategori khusus sebanyak 212. Diprediksi pada tahun 2015 akan tumbuh di kisaran 5-10%, dengan laju pertumbuhan yang cukup besar ini tentunya membuka peluang usaha di sektor pengadaan alat kesehatan hingga kebutuhan furnitur. Data dari BPS pada saat tulisan ini dibuat belum publikasi, tetapi melihat trend pertumbuhan dari tahun ke tahun yang menunjukan peningkatan tentunya menjadi bahan pertimbangan dalam membidik peluang usaha di sektor ini.

Bertumbuhnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mendorong mereka untuk lebih peka terhadap berbagai penyakit yang mungkin timbul pada tubuhnya. Ditambah dengan pemberlakuan Jaminan Kesehatan Nasional, makin banyak masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan. Alhasil, kebutuhan fasilitas kesehatan pun meningkat. Hal ini yang memicu pertumbuhan rumah sakit meningkat tajam dan mengalami trend pertumbuhan yang mengaggumkan.

Dengan tingginya animo masyarakat akan pentingnya kesehatan bukan saja membuka peluang untuk mendirikan rumahsakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Peluang usaha lainnya adalah memproduksi berbagai perlengkapan furnitur untuk berbagai pusat kesehatan ini. Ambil contoh, ranjang (hospital bed), meja periksa (examination table), children bed, hingga boks bayi. Berbagai peralatan dan perlengkapan ini tak hanya mengisi rumahsakit baru. Kebutuhan juga datang dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ingin mengganti berbagai perlengkapannya dengan yang baru, baik karena kerusakan atau karena ada teknologi baru. 

Bagaimana menyikapi peluang pasar yang besar ini, tentunya banyak faktor yang harus dipersiapkan sebelum memilih terjun di bisnis ini. Untuk merintis bisnis ini, tak hanya butuh modal uang. Calon pemain juga harus menguasai dari soal pemasaran dan proses produksi, berikut pemahaman akan produk. Selain itu, produsen juga harus mampu menghadirkan produk dengan harga yang masuk akal. Anda juga harus memperhatikan persaingan dengan produk sejenis asal China. Maklum, banyak pula perusahaan yang menjadi agen atau distributor produk-produk ini dari negeri tirai bambu itu. Tapi, jangan sampai kondisi ini justru mengerdilkan nyali Anda.

rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ingin mengganti berbagai perlengkapannya dengan yang baru, baik karena kerusakan atau karena ada teknologi baru. 

Bagaimana menyikapi peluang pasar yang besar ini, tentunya banyak faktor yang harus dipersiapkan sebelum memilih terjun di bisnis ini. Untuk merintis bisnis ini, tak hanya butuh modal uang. Calon pemain juga harus menguasai dari soal pemasaran dan proses produksi, berikut pemahaman akan produk. Selain itu, produsen juga harus mampu menghadirkan produk dengan harga yang masuk akal. Anda juga harus memperhatikan persaingan dengan produk sejenis asal China. Maklum, banyak pula perusahaan yang menjadi agen atau distributor produk-produk ini dari negeri tirai bambu itu. Tapi, jangan sampai kondisi ini justru mengerdilkan nyali Anda.

Diberdayakan oleh Blogger.
© PANDUAN BISNIS DARI NOL
Maira Gall