Menciptakan budaya perusahaan
yang tepat harus menjadi prioritas utama dari setiap pengusaha dan pemimpin
bisnis. Tidak hanya cukup
berbicara, hal pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan orang-orang
membuat bisnis, bukan sebaliknya. Sebagian
besar pengusaha mulai dari satu atau dua
orang pendiri, Merekasenantiasa fokus pada visi dan pengembangan solusi
inovatif, daripada mengembangkan orang. Ketika membutuhkan anggota tim, mereka
cenderung menganggap bahwa orang-orang akan datang dengan semangat dan motivasi
yang sama namun, yang terjadi malah sebaliknya.
Apabila pada awal bisnis
dimulai lebih mengutamakan hal produk, pelanggan dan yang terakhir ditangani
adalah karyawan maka akan menjadi sulit untuk sebuah trasformasi budaya. Bisnis
yang berhasil bukan semata pada kontorl produk dan keep pelanggan, tetapi
perusahaan harus memiliki budaya yang tercermin pada nilai-nilai. Hampir
dipastikan bisnis yang telah sukses dan bertahan lama memiliki budaya dan peran
seluruh komponen didalam perusahaan harus nyata. Konsumen sekarang ini bukan
hanya mengutamakan masalah produk dan harga tetapi mereka cerdas untuk memilih
perusahaan yang memiliki budaya dan memberikan nilai-nilai kepada mereka.
Pada sebuah buku “Culture
Transformation”- Lesson of Leadership yang ditulis ahli kepemimpinan John
Mattone dan Nick Vaidya, mereka percaya hal itu dapat dicapai, dengan enam
langkah-langkah spesifik diantaranya;
1.
Budaya dimulai dengan berpikir
berbeda dan berpikir besar.
Di tengah krisis sehari-hari dan informasi yang berlebihan,
dibutuhkan pemimpin yang kuat untuk mengembangkan dan berkomunikasi secara
teratur kepada karyawan "gambaran
besar visi perusahaan" dari mana perusahaan akan menuju ke pelanggan dan
masyarakan. Hal ini akan memberikan persfektif yang positif terhadap karyawan.
2.
Menerima akan kesalahan
kepemimpinan.
Yang terbaik, pengusaha yang paling mampu, melihat diri mereka
sendiri dan mengakui bahwa mereka membuat kesalahan. Mereka berlatih salah satu prinsip
kepemimpinan yang paling penting dari perspektif - kerendahan hati. Hal ini diperlukan untuk memperkuat
kepercayaan antara pemimpin dan anggota tim.
1.
Berkomunikasi dan hadirkan
peran Anda disana.
Anggota tim tidak akan pernah menciptakan budaya yang Anda
inginkan jika mereka tidak tahu apa yang Anda harapkan dari mereka. Mereka perlu memahami dan dihargai untuk
atribut, kompetensi, dan hasil yang diinginkan. Anda perlu untuk melukis masa depan yang
menarik untuk perusahaan Anda bahwa mereka semua dapat terhubung.
2.
Transformasikan pola pikir kepada anggota
tim.
Semakin Anda berhasil membantu mereka,
semakin banyak kesempatan mereka dalam menafsirkan kemenangan ini sebagai hal
yang permanen, dan meresappada masing-masing pribadi.
3.
Cari, dan pelihara, bakat serta berikan
reward hal in akan mendukung masa depan yang menarik.
Langkah utama adalah untuk mendorong
setiap bakat dalam mendukung masa depan yang menarik bagi Anda. Pastikan
Anda mempekerjakan, memberikan pelatihan, dan mempromosikan pemimpin masa depan
yang memiliki apa yang diperlukan untuk membuat organisasi yang Anda
inginkan. Pastikan untuk membedakan kompensasi dan manfaat dengan benar.
4.
Ukur dan ukur lagi.
Yang paling penting, Anda harus mengukur
kekuatan dan semangat budaya Anda saat ini. Juga, Anda perlu fokus secara eksternal
untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan, pemasok, dan pesaing.
Dalam sebuah pengobatan,
resep sebelum diagnosis adalah malpraktik. Dalam dunia transformasi
budaya, hal yang sama berlaku. Budaya menentukan tingkat keterlibatan,
bukan sebaliknya. Menurut penulis, survei budaya yang baik akan
menunjukkan kekuatan relatif dari lima budaya yang diinginkan dalam organisasi:
"bisa melakukan" ; yang "akan melakukan
budaya; "harus melakukan" budaya; dan "kinerja
tim". Semua ini tenggabung untuk menentukan kesehatan dan semangat
bisnis Anda secara keseluruhan.
Mungkin
sudah waktunya untuk mengambil budaya bisnis dalam organisasi Anda, dan apa
yang telah terjadi atau tidak telah dilakukan untuk mengatur atau mengubah ke
tingkat yang kompetitif yang lebih tinggi. Dalam setiap kasus, upaya ini
bukan satu kali tembakan atau sprint, tetapi sebuah maraton. Kesuksesan bisnis
jangka panjang di dunia saat ini tergantung padanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar