Utang pada umumnya di
asumsikan selalu negatif, sebuah petaka bila berutang. Tetapi, kalau Anda
berbisnis, utang justru bisa menjadi sahabat dan penolong. Bahkan banyak pelaku
bisnis menyarankan jangan takut untuk berutang. Mungkin Anda juga sudah sering
mendengar kisah sukses pebisnis yang mengembangkan usahanya setelah mendapat utang alias
kredit. Saran ini sebetulnya juga berlaku bagi bisnis kecil dan mikro.Namun,
banyak pelaku bisnis mikro dan kecil yang ogah berurusan dengan kredit,
terutama bila berasal dari lembaga keuangan. Ada benarnya, utang bisa jadi
penghambat pertumbuhan sebuah bisnis kecil dan mikro bila pengelolaannya salah.
Tetapi, bila dimanfaatkan dengan baik, kredit bisa menjadi pemicu pertumbuhan.
Institusi atau lembaga keuangan sudah siap mengucurkan kredit bagi pelaku
usaha mikro dan kecil. Selain dari perbankan, pengusaha skala mikro dan kecil
bisa memperoleh kredit dari lembaga keuangan mikro, modal ventura, sampai
koperasi. Dengan produk kredit yang beragam, Mulai dari kredit modal kerja atau
kredit usaha rakyat hingga kredit yang didesain khusus untuk usaha tertentu,
seperti kredit waralaba. Sebetulnya banyak celah yang dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh kredit usaha bagi pengusaha kecil dan mikro.
Apalagi pemerintah juga mendorong dunia perbankan dan lembaga keuangan untuk memperbesar penyaluran kredit usaha bagi pengusaha kecil dan mikro.
Dengan begitu, pengusaha kecil dan mikro memperoleh berkesempatan usahanya
berkembang. Meski diberi kesempatan dan akses dalam memperoleh kredit semakin
terbuka, pengusaha kecil dan mikro harus tetap hati-hati bila hendak
mendapatkan kredit. Sebab jika tidak cermat, pengusaha malah bisa terjebak pada
skema kredit yang sebenarnya justru memberatkan usahanya.
Sebelum memilih pembiayaan usahanya di peroleh dari kredit, pelaku usaha
kecil, mikro dan menengah harus memperhatikan saat yang tepat untuk mengajukan
kredit. Jangan sampai kredit yang di ambil malah memberatkan usahanya dan
menjadi faktor penghambat laju pertumbuhan. Sebaiknya pelaku bisnis
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Cari dana lunak, Pengusaha kecil dan mikro juga tidak harus selalu mengandalkan kredit dari bank atau
lembaga keuangan lain saat membutuhkan dana. Terutama jika usaha Anda baru
berjalan, pada masa awal merintis usaha, ada baiknya Anda mencari bantuan dana dari teman atau keluarga. Alternatif lainnya, Anda juga bisa mencari
investor yang mempunyai visi yang sama dengan Anda. Pengembalian pinjaman ke
investor bisa dilakukan dengan cara pembagian keuntungan bulanan. Besar
pembagian keuntungan sesuai kesepakatan bersama.
Idealnya, seorang pengusaha kecil dan mikro bisa mulai mencari kredit ke
institusi keuangan bila usahanya sudah berjalan setahun. Ini tentu dengan
asumsi usahanya berjalan baik. Biasanya, dalam periode enam bulan pertama
setelah berdiri, pemilik usaha sudah bisa meraba apakah usahanya bakal
prospektif atau tidak. Bila tidak berjalan sesuai harapan, maka pemilik usaha
punya waktu sekitar setengah tahun lagi untuk memperbaiki kinerja usaha.
Melihat potensi bisnis berkembang,Tanyakan pada
diri Anda, Apa alasan Anda mengajukan permohonan kredit? Idealnya, pengusaha
kecil dan mikro mengajukan kredit bila butuh dana untuk ekspansi usaha.
Misalnya untuk menambah kapasitas produksi atau membuka cabang baru demi
memperluas pangsa pasar. Jika memang belum benar-benar membutuhkan kredit,
sebaiknya hindari upaya mencari utangan, apalagi sampai berburu ke sana ke
mari.
Sebelum mengajukan kredit, silakan membuat hitung-hitungan berapa kebutuhan
dana yang dibutuhkan untuk ekspansi. Buat juga rencana alokasi penggunaan dana
kredit. Anda juga harus mempunyai hitungan seberapa besar potensi pendapatan
dan keuntungan yang bisa diperoleh dari rencana ekspansi tersebut. Mengapa hal
ini harus dilakukan? Agar arus kas tidak terganggu, jadi perhitungkan masak-masak
penuh pertimbangan sebelum Anda memutuskan.
Mampu mencicil utang, Pemilik
usaha sebaiknya juga berhati-hati dalam menghitung besarnya dana yang
dibutuhkan. Memang, tidak ada patokan seberapa besar sebaiknya kredit yang
diajukan. Yang jelas, kredit tersebut sebaiknya bisa memenuhi kebutuhan
ekspansi usaha. Idealnya sebuah bisnis bila didanai oleh kredit, perbandingan
dananya adalah 60% modal sendiri dan 40% dana kredit.
Hitung kebutuhan dana untuk biaya operasional tiap bulan, biaya gaji
pegawai dan biaya rutin lainnya. Bandingkan pengeluaran rutin dan pendapatan
bulanan usaha. Idealnya, pendapatan harus lebih besar. Selisih dari pendapatan
dan pengeluaran tersebut bisa dijadikan batas maksimum besar cicilan utang per
bulan. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang, bisa-bisa Anda akan
dibuat bangkrut dengan segera.
Pilih kredit yang ringan, Ada banyak tawaran kredit
yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha kecil dan mikro untuk mengembangkan
usahanya. Yang pasti, jangan mengambil kredit tanpa agunan atau kredit
multiguna untuk pengembangan usaha. Kredit seperti itu akan memberatkan bagi
pelaku usaha mikro dan kecil karena memiliki beban bunga yang tinggi. Jika Anda
mencari kredit di perbankan, cobalah mengambil kredit modal kerja atau kredit
usaha rakyat. Kredit Modal Kerja yang tidak
mensyaratkan agunan, sementara kredit usaha rakyat biasanya mengenakan bunga
yang relatif lebih rendah.
Yang perlu
Anda perhatikan dalam mencari dana di bank, usaha Anda juga harus bankable dan accountable. Bank biasanya memiliki penilaian
masing-masing soal kriteria usaha kecil dan mikro yang layak memperoleh
pinjaman. Karena itu, supaya bisa mendapat kredit bank, seluruh aspek usaha
Anda harus dikelola secara profesional, termasuk soal pembukuan keuangan.
Di luar kredit bank, Anda bisa memanfaatkan kredit dari modal ventura.
Keuntungan kredit dari modal ventura ini adalah, usaha Anda juga akan
mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari lembaga modal ventura pemberi
kredit. Hal ini direkomendasikan bagi Anda yang bingung dalam mengembangkan
usaha Anda.
Mengatur keuangan, Jika Anda sudah berhasil memperoleh
kredit, maka Anda harus disiplin dan rapi dalam mengelola keuangan Anda. Ini
perlu dilakukan agar arus kas usaha tetap aman, lakukan pencatatan yang baik dan benar agar Anda memperoleh data yang sebenarnya. Senantiasa
melakukan pengecekan laporan keuangan Anda, apabila dalam periode enam bulan
setelah memperoleh kredit pendapatan dan laba Anda cenderung turun, bisa jadi
ini lantaran indikator keuangan Anda tidak sehat. Periksa lagi, mungkin saja
ada alokasi penggunaan dana ekspansi yang salah. Pastikan juga usaha Anda
memiliki pos atau dana darurat, ini sangat penting! untuk mengantisipasi
masalah seperti konsumen Anda terlambat bayar pesanan, demgan begitu Anda tetap
bisa membayar cicilan pinjaman.
Kredit dapat selamatkan bisnis Anda pada saat membutuhkan dana untuk pengembangan usaha atau ekspansi. Namun, kredit akan menjadi masalah besar bagi Anda apabila tidak bijak dalam pengelolaan keuangan. Pastikan Anda selalu berlaku bijak untuk memprioritaskan hal yang utama.
Tidak ada komentar
Posting Komentar